Mengenal Komplikasi Penyakit, Kondisi Berbahaya Seperti yang Dialami Sastrawan Remy Sylado

Senin, 12 Desember 2022 - 14:17 WIB
loading...
Mengenal Komplikasi...
Sastrawan Remy Sylado meninggal dunia pada Senin (12/12/2022). Ia menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan kompilkasi penyakit. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kabar duka datang dari salah satu seniman Indonesia. Baru-baru ini sastrawan Remy Sylado meninggal dunia pada Senin (12/12/2022). Ia menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melawan penyakit stroke dan sejumlah penyakit komplikasi lainnya selama beberapa tahun terakhir.

Pada 2020 lalu, Remy pernah mengalami penyakit komplikasi yang membuatnya harus cuci darah di ruang intensive care unit (ICU). Lalu, untuk ketiga kalinya, Remy kembali terbaring sakit akibat serangan stroke pada awal 2022 lalu.

Tak hanya stroke, pemilik nama asli Japi Panda Abdiel Tambayong itu bahkan di awal tahun 2022 juga sempat menjalani operasi Hernia. Selain itu, ia juga disebut-sebut mengidap katarak.

Berbagai macam komplikasi penyakit yang dialami Remy lantas membuatnya tak bisa mendapatkan seluruh perawatan sekaligus, apalagi mengingat usianya yang sudah tak lagi muda.



Lantas, mengapa penyakit stroke yang dialami Remy beberapa tahun menyebabkan beberapa komplikasi penyakit lainnya?
Stroke sendiri merupakan keadaan dimana adanya gangguan aliran darah di otak secara tiba-tiba.

Biasanya, kondisi ini akan menetap selama lebih dari 24 jam yang memberikan banyak gejala seperti sulit berbicara, bicara pelo, lumpuh satu sisi badan, lumpuh daerah wajah, kebas pada separuh badan, dan bahkan sampai penurunan kesadaran atau tidak sadar.

Banyak orang mengira bahwa stroke hanya terjadi di otak. Padahal, stroke juga bisa menyerang mata. Salah satu penyebab stroke mata adalah sumbatan pembuluh darah yang menuju retina. Ada beberapa jenis stroke yang umum menyerang mata, dan salah satunya adalah oklusi retina sentral.

Selain itu, pasca terkena serangan stroke, seseorang rawan mengalami infeksi, terutama pada saluran pernapasan dan saluran kemih. Contohnya saja pneumonia yang dapat muncul karena keterbatasan gerak penderita stroke, atau permasalahan menelan yang menyebabkan makanan masuk ke saluran pernapasan (pneumonia aspirasi).

Selain itu, dapat juga ditemukan infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada pemakaian kateter kencing akibat tidak dapat mengontrol fungsi berkemih dengan baik pasca stroke.

Sementara hernia merupakan adalah kondisi dimana adanya penonjolan yang terjadi di sekitar pinggul hingga selangkangan. Penyakit ini biasa terjadi pada pria dewasa yang ditandai dengan rasa nyeri seperti terbakar.

Benjolan hernia ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, sehingga perlu pencegahan dan pengobatan lebih lanjut. Salah satu pengobatan untuk menghilangkan benjolan tersebut adalah tindakan operasi.

Berdasarkan pendapat banyak dokter bedah, hernia terjadi karena lemahnya otot itu sendiri karena penuaan, aktivitas tertentu (Angkat beban berlebihan, setelah melahirkan bagi wanita, sembelit ketika BAB, batuk), gaya hidup yang tidak sehat (Obesitas, asupan makanan tidak bergizi, merokok), dan genetik.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)